Thursday, August 20, 2009

BISMILLAH ENAM



ERTINYA....

1. Dengan nama Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Allah dengan segala sesuatu itu Maha itu Maha Mengetahui.

2. Dengan nama Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Pembuka rahmat lagi Maha Mengetahui.

3. Dengan nama Allah, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.

4. Dengan nama Allah, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

5. Dengan nama Allah Yang Maha Bijak sana lagi Maha Pemurah, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Bijaksana lagi Maha Pemurah.

6. Dengan nama Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Dzat yang tiada sesuatu pun yang serupa denganNya, dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, maka Allah itu sebaik baik Tuhan yang memelihara dan Dia-lah Maha Rahim''

Monday, June 1, 2009

Kaulah Hidup Dan Matiku

Kaulah Darahku Juga Nadiku
Kaulah Nafasku Juga Jantungku
Engkaulah Hatiku Dan Juga Jiwaku

Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau Matipun Karenamu
Aku Mau Disisa Waktuku Bersamamu

Kaulah Senyumku Juga Tawaku
Kaulah Damaiku Juga Bahagiaku
Engkaulah Teduhku Tempatku Bernaung

Kau Yang Slalu Setia Menemaniku
Meresapkan Harumnya Cinta Dihatiku
Kau Yang Menyayangiku Setulusnya

Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau Matipun Karenamu
Aku Mau Disisa Waktuku Bersamamu
Hanya Bersamamu

Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau Matipun Karenamu
Aku Mau Disisa Waktuku Bersamamu
Hanya Bersamamu

Aku Mau Hidup Denganmu
Aku Mau ..
Aku Mau Matipun Karenamu
Aku Mau ..

Kaulah Hidupku Dan Juga Matiku


- Naff -

Tuesday, April 28, 2009

Doa' Akasyah

DOA AKASYAH ra





Dikutip dari Buku berjudul "Terjemah Majmu' Syarif (Jalan kemuliaan menuju kebahagiaan dunia & akherat)"Akasyah ra adalah sahabat Nabi SAW yang memiliki kumpulan doa-doa yang kemudian di kenal dengan Doa Akasyah.Bait demi bait dalam doa ini penuh makna dan menyentuh hati. Mengagungkan Nama dan Sifat Allah yang mulia, serta memohon ampunan kepada Allah atas berbagai macam dosa yang mungkin banyak terdapat pada diri kita baik kita ketahui maupun tidak kita ketahui.



Terjemah Do'a Akasah


Dengan Asma' Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih.Ya Allah, tetapkanlah shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad, Keluarga dan shahabat-shahabat beliau.


Dengan Asma' Allah yang menyinari sinar diatas sinar, Segala puji bagi Allah Pencipta nur dan menurunkan kitab Taurat diatas gunung Thurdi dalam kitab yang tertulis, Segala Puji bagi Allah Yang Disebut kaya dengan kemulyaan dan keagungan yang dikenal dan atas senang dan susah yang disyukuri dan segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi dan menjadikan gelap dan terang, kemudian orang-orang kafir kepada Tuhannya dan berpaling.

















Kaf Ha Ya 'Ain Shaad, Ha Mim 'Ain Sin Qaf, hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan memohon pertolongan, hai Dzat Yang Hidup Tegak Kokoh, Allah Yang sangat belas kasihan kepada hamba-Nya memberi rizki kepada siapa saja yang dia kehendaki, Dia sangat kuat dan mulia, hai Dzat Yang mencukupi segala sesuatu, cukupilah aku dan palingkanlah dariku segala sesuatu dengan kekuasaanMu yang baik, bahwasanya Engkau berkuasa atas segala-galanya.

Ya Allah, Dzat Yang banyak pemberiannya dan Yang selalu bertemu, Yang bagus perbuatannya, Pemberi rizki hamba-hambaNya pada setiap keadaan, hai Dzat Pencipta pertama kali dengan tidak melalui contoh, hai Dzat yang langgeng, yang tidak akan binasa, selamatkanlah kami dari kufur dan tersesat dengan : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.


















Ya Allah, seandainya kufur/rasa bimbang dan ragu masuk dalam keimananku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.


Ya Allah, seandainya kufur masuk kedalam keislamanku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, seandainya rasa bimbang dan ragu masuk ke dalam ketauhidanku terhadap Engkau, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.















Ya Allah, seandainya rasa sombong, takabur,riya' dan sum'ah / menonjolkan diri dan kekurangan di dalam amal perbuatanku bagi Engkau masuk ke dalam hatiku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, seandainya sifat dusta, pengumpat, mengadu domba dan pembohong berjalan pada mulutku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



















Ya Allah, seandainya di dalam hatiku terlintas rasa was-was sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, seandainya rasa penyerupaan dan lalai masuk ke dalam ma'rifatku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, seandainya rasa nifak, dosa-dosa besar dan kecil masuk ke dalam hatiku maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.














Ya Allah, seandainya sifat riya' masuk ke dalam amal perbuatanku dan perkataanku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, kejahatan-kejahatan yang telah aku perbuat sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.


Ya Allah, kebaikan-kebaikan yang Engkau kehendaki bagiku, lalu aku tidak dapat mensyukuri sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.




















Ya Allah, hal-hal yang telah Engkau takdirkan kepadaku, lalu aku tidak bergembira atau tidak menerimakannya sedang aku tidak tahu atau tahu, maka bertaubatlah aku dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadaku, lalu aku salah gunakan, durhaka kepadamu sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau kuasakan kepadaku, lalu aku tidak bersyukur kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.











Ya Allah, kebaikan-kebaikan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan aku tidak memujiMu, sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, berfikir dalam kekuasaanMu yang Engkau ciptakan terhadapku, lalu aku menutup mata, sedang aku mengetahui atau tidak, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, perbuatan-perbuatan yang aku lakukan sepanjang umurku, lalu Engkau tidak ridha, sedang aku mengerti atau tidak, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
















Ya Allah, amal perbuatanku yang Engkau perpendek di dalam mengharap-harap rahmatMu, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, jika aku bergantung kepada selain Engkau di dalam menghadapi kepayahan-kepayahan, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.



Ya Allah, jika aku memohon pertolongan kepada selain Engkau, dalam kecelakaan dan bahaya, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.











Ya Allah, urusan-urusanku yang telah Engkau baguskan dengan anugerah Engkau dan pandanganku salah, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.


Ya Allah, jika aku tegelincir menyimpang dari jalan lurus (shirat), karena memohon kepada selain Engkau, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.


























Ya Allah, Yang Hidup tegak kokoh, Yang memiliki rahmat dan banyak anugerahNya, banyak memberi dan Pemilik kerajaan, Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, maha suci Engkau, bahwasanya aku menganiaya diri sendiri, (firman Allah) :



"Lalu Kami kabulkan dan Kami selamatkan dia dari kesusahan, demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang beriman"



Zakariya ketika menyeru tuhannya, ya Tuhanku:

"Janganlah Engkau tinggalkan aku sendiri, Engkaulah waris yang paling baik".



Ya Allah, dengan hak La ila ha illallah dan kemuliaannya, hak kursi dan keluasannya, hak 'Arsy dan keagungannya, hak kalam dan berjalannya, hak Lauh Mahfudh dan penjaga-penjaganya, hak Timbangan (Mizan) dan dua matanya, hak Shirat dan kelembutannya, dengan hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak Israfil










dan terompetnya, hak Izrail dan terpilihnya, hak Ridlwan dan surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan terpilihnya, hak Ibrahim dan terpilihnya sebagai khalilullah, hak Ishak dan keagamaannya, hak Isma'il dan disembelihnya, hak Ya'kub dan kedukaannya, hak Yusuf dan terasingnya, hak Musa dan ayat-ayatnya, hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya, hak Shaleh dan untanya, hak Luth dan pemikirannya, hak Yunus dan ajakannya, hak Danial dan kerahmatnya, hak Zakariya dan kesuciannya, hak Isa dan kejiwaannya




























dan dengan hak Muhammad yang terpilih menjadi kekasihNya dan dengan syafa'at 'Udhmanya SAW.


Ya Allah, Yang Hidup, tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, bahwasanya aku termasuk orang-orang yang menganiaya diri, (Firman Allah); Lalu kami mengabulkannya dan menyelamatkannya dari kesusahan, demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Allah, kepadaNya aku bertawakkal, Dia pengurus 'Arsy yang Agung. Allah-lah yang mencukupi aku, sebaik-baik Pelindung, Pengurus dan Penolong. Tidak ada daya kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Agung.


Ya Tuhan kami, berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akherat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka. Shalawat Allah tetapkanlah kepada sebaik-baik makhlukNya, cahaya 'ArsyNya yaitu junjungan kami , Nabi dan pemberi syafaat bagi kami Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat beliau semua dengan rahmatMu hai Dzat Yang paling belas kasihan. Amin (Semoga Allah mengabulkan permohona kami ini, hai Dzat yang mengurus alam semesta).

Friday, March 6, 2009

Qasidah Burdah (Imam al-Bushiri)

TAHUKAH anda, mengikut satu rencana berjudul Puisi Ahli Sufi, sebelum kebanyakan negara Islam dijajah, hampir semua sastera yang dihasilkan orang Islam menampilkan ciri daripada ajaran al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW, iaitu hurufnya dicatat dalam tulisan jawi yang punya keunikan tersendiri.

Genre sastera atau seni Islam adalah sangat universal. Ia merangkumi khutbah, bayan, risalah, maqamah (cerpen), qissah (cerita bermoral seperti kisah sahabat), maqalah (rencana mengenai sesuatu), qasidah (puisi) dan sebagainya.

Qasidah - satu cabang seni Islam dari Arab yang sangat terkenal di tanah Arab sehingga kini. Ada pelbagai Qasidah Islam terkenal, antaranya Qasidah Burdah Shareef yang sangat masyhur. Qasidah Burdah mendapat gelaran sedemikian memandangkan isinya memberi pujian terhadap junjungan besar Nabi Muhammad.

“Sayyidul Muddah” iaitu Penghulu para pemuji Rasulullah saw dan juga puisi cintanya “Burdah”.

Karangan Imam al-Bushiri.
Nama penuhnya : Muhammad bin Said bin Hamad al-Shonhaji al-Bushiri.
Lahir di : Bahtim, Mesir pada 608H (1212M).
Berasal dari keturunan keturunan Maghribi.
Beliau ialah murid kepada Shaikh Abu Hasan ash-Shadhili.
Beliau wafat di Iskandariyah Mesir pada 696H (1296M).

Berikut dipetik tulisan Ustaz Fahmi Zamzam al-Nadawi:
“Adalah disebutkan dalam sejarah bahawa Imam al-Bushiri pengarang qasidah Burdah ini telah ditimpa penyakit lumpuh sebelah badan.

Imam al-Bushiri dikenali sebagai seorang yang warak sejak beliau masih kanak-kanak lagi, lagi. Pernah disebut dalam sejarah, Imam al-Bushiri, pernah ditimpa penyakit lumpuh sebelah badan.

Pelbagai usaha dilakukan untuk rawatan namun tiada juga tanda sembuh, malah sakitnya bertambah teruk. Akhirnya para doktor yang mengubatinya sudah berputus asa dari kesembuhannya.Maka dalam keadaan badan yang sangat teruk ini timbullah satu ilham di hati beliau untuk mengarang sebuah qasidah puji-pujian terhadap Rasulullah saw.

Rupanya badan yang lemah longlai ini masih lagi memiliki hati yang sangat cergas dan ingatan yang sangat tajam dan keazaman yang kuat. Maka dengan hati yang dipenuhi dengan kasih sayang dan kerinduan terhadap Baginda, Imam al-Bushiri melakarkan qasidahnya.

Satu bait demi satu bait, satu rangkap demi satu rangkap sehingga qasidah dapatlah diselesaikan dengan jumlah bait syair sebanyak 161 bait.Apa yang dirasakan dalam jiwa beliau semasa menggoreskan penanya ialah semoga dengan berkat memuji Baginda saw, penyakitnya akan disembuhkan oleh Allah swt.

Maka sebaik sahaja beliau selesai dari qasidahnya terus beliau tertidur dan beliau bermimpi melihat Rasulullah saw dalam tidurnya. Baginda datang menziarahi beliau yang sedang sakit, lalu Baginda menyapukan tangannya yang mulia itu di atas badan Imam al-Bushiri yang sedang sakit itu dan setelah itu Baginda menyelimuti badan Imam al-Bushiri dengan sehelai selendang (Burdah).

Sebaik sahaja badan Imam al-Bushiri selesai diselimuti oleh Rasulullah saw lantas beliau terjaga dari tidurnya dan beliau mendapati bahawa penyakit lumpuhnya telah hilang. Badan beliau sihat seakan-akan tidak pernah ditimpa penyakit lumpuh itu. Dan oleh kerana kesembuhan badan beliau adalah menerusi keberkatan “Burdah” atau selendang yang telah diselimutkan oleh Rasulullah saw ke badan beliau, maka Imam al-Bushiri menamakan qasidah yang baru sahaja diselesaikannya itu dengan “Burdah” ertinya selendang.

Menurut riwayat lain ada menyebutkan bahawa Imam al-Bushiri mendapati “Burdah” atau selendang tersebut ada di atas badannya apabila beliau terjaga dari tidurnya.”Kita tidak boleh beriktiqad Qasidah Burdah yang menyembuhkan penyakit, tapi dengan memuji-muji Baginda saw, menyebut akhlak-akhlak Baginda yang terpuji, pasakkan rasa cinta yang mendalam terhadap Baginda. Dengan barakah Baginda saw Kekasih Allah, maka insya Allah akan disembuhkan segala macam penyakit.

http://www.livevideo.com/video/F2B5EBCF2CCB40A98F3E1BADE030F561/qasida-burda-shareef.aspx



Tuesday, March 3, 2009

Warkah Pusaka Guru



PANTUN SILAT CEKAK

Lahirnya Cekak kerana kesedaran
bukan bermusuh sebagai tujuan
untuk mendaulatkan seni kebangsaan
mensesuaikan dengan makna kemerdekaan

Silat Cekak benar-benar asli
tidak bercampur hak luar negeri
hendaklah belajar bersungguh hati
untuk menjaga diri sendiri

Silat Cekak tersangatlah mudah
bagi mereka yang mendapat hidayah
sungguhpun begitu hendaklah tabah
InsyaAllah mendapat faedah

Silat Cekak pada lahirnya
pengertian gerak pada batinnya
hendaklah mahir seluruh anggota
hendaklah jujur pada jiwanya


Taat ke guru membawa berkat
sedikit belajar banyak yang dapat
jika menderhaka menjadi mudarat
semua ilmu tiada yang lekat

Sebenar guru ada hakikat
dikuat pula amalan syariat
ditambah pula ilmu makrifat
berpakaian pula dengan isyarat

Dua ibu bapa tak boleh derhaka
besar jasanya kepada kita
kalau menderhaka bahaya menimpa
di akhirat kita masuk neraka

Wajiblah menjaga diri sendiri
menerima amanah Tuhan Rabbi
supaya menjadi mukmin sejati
demi menegak Islam yang suci.

Pantun Silat Cekak ini telah dicipta oleh YM AlMarhum Ustaz Haji Hanafi bin Haji Ahmad bin Darus dengan bertujuan untuk memberi gambaran kepada penuntut-penuntut Silat Cekak bahawa Silat Cekak lebih menekankan kepada pendidikan rohani dan jasmani yang tidak terkeluar dari landasan Islam. Menurut keterangan dari ahli-ahli Silat Cekak, pantun ini telah dicipta pada tahun 1975.


KEASLIAN SILAT CEKAK USAH DIRAGUKAN

Bilamana mendapat sendiri petikan dan ulasan dari empunya badan yang berbuat kata, maka terbukalah simpulan yang selama ini heboh diperkata, sangkalan dakwa-dakwi bermain kata, sedikit sebanyak boleh memeningkan kepala.

Sebagai generasi pendokong seni budaya, usahlah kitaselalu mengadu domba, menyampaikan perkara yang penuh sejarah duka, biarkanlah orang lama punya sengketa, kita utuhkan kembali bersama perpaduan dan SENI KEBANGSAAN meluas merata-rata.

Sengketa orang lama usahlah dok perkata, eratkan siraturahim itu sunnah yang ada, bersendikan kudrat kita bersama, sedia menentang musuh Bangsa dan Negara.


Terima kasih atas sumbangan keratan lama:

Monday, February 16, 2009

Sedarlah Wahai Nafsku

Lihatlah berapa ramai saudaramu derita,
Lihatlah berapa ramai saudaramu disiksa,
Lihatlah berapa ramai saudaramu menanggis damba,
Laungan kalimah membesarkah ALLAH lekat mengeringkan bibir senantiasa,
Tubuh sakit luka dan longlai tak bermaya,
Malah sebahagianya dihenjak, dipenjara,
Adus kepalang sungguh melihat dan mendengar berita.

Apa ilkhtizam yang telah ku cuba?
Membantu tiada, menginsafi tiada,
sebaliknya alpa keseronokan dan kemaruk masa
kian menimbun mengumpul onar dosa
sedikitpun tiada endah perginya masa.

Apa sudah jadi hidupku kini…?
Apa persiapan telah ku diri..?
Telah gilapkah cermin diri dicuci
Malang, malang sungguh terperi,
Membiarkan terdiri diambang benci
Menenggelamkan tajalli di lubuk sepi
Semuanya kerna bergelombang hawa jasadi.

Sedarlah wahai Diri,
Teguran buatmu telah diberi,
Pulauan hadirmu telah diperhati,
Secobek masa tinggal hendaklah hiasi
Semoga sempat pulangmu bersambut dosa bersuci.